Kerangka Tekanan Ultrasonik Bisa Buat Objek Melayang di Udara

Sulit bagi Amerika Serikat untuk menghentikan DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan asal Tiongkok, agar tidak memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari AS karena beberapa faktor teknis dan strategis yang mendalam.

1. Pendekatan Inovatif dengan Sumber Daya Terbatas

DeepSeek berhasil mengembangkan model AI canggih seperti R1 dengan biaya rendah dan tanpa bergantung pada perangkat keras canggih yang biasanya digunakan oleh perusahaan AS. Perusahaan ini menggunakan pendekatan “mixture of experts” yang memungkinkan penggunaan sumber daya komputasi secara efisien, serta memanfaatkan chip Nvidia H800 yang lebih murah dan tidak termasuk dalam daftar pembatasan ekspor AS. Pendekatan ini membuktikan bahwa model AI berkinerja tinggi dapat dikembangkan tanpa memerlukan infrastruktur mahal.

2. Akses ke Teknologi AS melalui Saluran Tidak Langsung

Meskipun ada pembatasan ekspor, DeepSeek diduga memiliki akses ke chip Nvidia H100 yang lebih canggih, yang sebelumnya tidak dapat diekspor ke Tiongkok. Beberapa laporan menunjukkan bahwa DeepSeek mungkin telah memperoleh chip ini melalui saluran tidak langsung sebelum pembatasan diberlakukan, memungkinkan mereka untuk melatih model AI mereka dengan performa tinggi meskipun ada pembatasan ekspor.

3. Model Bisnis yang Berbeda dan Pendekatan Open-Source

DeepSeek mengadopsi model bisnis yang berbeda dengan perusahaan AS, seperti OpenAI dan Google, dengan merilis model AI mereka secara open-source. Pendekatan ini memungkinkan kolaborasi global dan adopsi teknologi yang lebih luas tanpa tergantung pada infrastruktur atau perangkat keras tertentu. Model open-source ini juga memudahkan integrasi teknologi DeepSeek ke dalam berbagai platform dan aplikasi di seluruh dunia.

4. Kekuatan Tenaga Kerja dan Pendanaan

DeepSeek didukung oleh dana dari hedge fund Tiongkok, High-Flyer, dan dipimpin oleh Liang Wenfeng, yang juga merupakan pendiri High-Flyer. Perusahaan ini memiliki tim peneliti AI yang kuat dan berfokus pada inovasi daripada pendapatan jangka pendek. Pendekatan ini memungkinkan DeepSeek untuk mengembangkan teknologi AI canggih dengan biaya rendah dan efisiensi tinggi, menantang dominasi perusahaan AS di sektor ini.

5. Respons Global terhadap DeepSeek

Meskipun DeepSeek telah menghadapi pembatasan di beberapa negara seperti AS, Australia, dan Korea Selatan, pendekatan mereka yang inovatif dan efisien dalam mengembangkan teknologi AI telah menarik perhatian global. Beberapa pengamat industri, termasuk CEO Nvidia Jensen Huang, memuji DeepSeek sebagai “hadiah untuk industri AI dunia,” mengakui kontribusinya yang signifikan terhadap riset AI global.

Secara keseluruhan, kesulitan dalam menghentikan DeepSeek memanfaatkan teknologi AI AS disebabkan oleh kombinasi inovasi teknis, strategi bisnis yang berbeda, dan akses tidak langsung ke teknologi canggih. Pendekatan mereka menunjukkan bahwa pengembangan teknologi AI tidak harus bergantung pada infrastruktur mahal atau pembatasan ekspor tertentu, membuka jalan bagi model bisnis dan kolaborasi global yang lebih fleksibel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *