PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan Sahabat AI, sebuah ekosistem large language models (LLM) open-source Indonesia. Inisiatif ini menghadirkan model AI berkapasitas 70 miliar parameter yang dilengkapi dengan chatbot multibahasa.
Dengan kapasitas tersebut, Sahabat AI diklaim memberikan akurasi lebih tinggi dan kemampuan penalaran canggih. Layanan chatbot-nya, yang dapat diakses melalui situs Sahabat AI maupun aplikasi Gopay, dirancang memudahkan pengguna mendapatkan jawaban informatif dalam bahasa alami. Model terbaru Sahabat AI ini telah mendukung bahasa Indonesia, empat bahasa daerah (Jawa, Sunda, Bali, Batak), serta sejumlah bahasa internasional lainnya.
Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, menyatakan optimismenya terhadap kontribusi Sahabat AI.
“Kemampuan multibahasa dan akurasi yang lebih tinggi membuat layanan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Indonesia,” demikian keterangannya, dikutip Selasa (3/6).
IOH mengambil peran penting dengan memelopori ekosistem Sahabat AI sebagai wujud komitmennya memperkuat Indonesia pada era digital. Langkah ini dimulai dari implementasi GPU Merdeka melalui Lintasarta (AI Factory) hingga penyediaan layanan multibahasa secara real-time.
Untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi data nasional, seluruh data dan infrastruktur GPU yang digunakan untuk Sahabat AI disimpan di wilayah Indonesia atau pada server milik pengguna sendiri.
Presiden Direktur dan CEO IOH, Vikram Sinha, menegaskan komitmen perusahaannya.
“Indosat dengan bangga memimpin pengembangan AI yang berlandaskan kedaulatan Indonesia. Sebagai bagian dari inisiatif ini, kami menghadirkan GPU Merdeka, cloud AI yang membangun fondasi digital kokoh untuk memastikan inovasi AI berkembang, aman secara nasional, relevan dengan budaya lokal, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Sahabat-AI bukan sekadar model. Ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), juga mendorong kedaulatan digital dengan penguatan ekosistem AI. Komdigi telah mempersiapkan peta jalan pengembangan AI nasional. Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyatakan peta jalan ini selaras dengan pengembangan ekosistem teknologi AI dalam industri dalam negeri.