TikTok memperkenalkan fitur kampanye baru bernama Brand Consideration, untuk mengatasi tantangan para pemasar digital dalam menjangkau audiens secara efektif di tengah tekanan efisiensi anggaran. Strategi ini dirancang untuk menjangkau konsumen yang berada dalam fase pertimbangan—tahap kritis dalam perjalanan pembelian yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh brand.
Menurut laporan TikTok Market Scope, pengguna yang berada dalam fase consideration menyumbang hingga 46 persen Gross Merchandise Value (GMV) dan memiliki potensi konversi hingga 14 kali lebih tinggi dibandingkan pengguna di tahap awareness. Temuan ini menyoroti pentingnya fokus pada mid-funnel, lebih sekadar memperluas jangkauan atau mendorong konversi secara langsung.
“Selama ini, strategi pemasaran digital terlalu terfokus pada awal dan akhir funnel. Melalui peluncuran Brand Consideration, kami ingin membantu brand memanfaatkan fase pertimbangan yang kerap terabaikan, namun justru sangat mempengaruhi keputusan pembelian,” ujar Andy Yang, Global Head of Creative and Brand Ads di TikTok dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (20/5).
Platform ini memanfaatkan sinyal perilaku pengguna, seperti komentar, pencarian dalam aplikasi, hingga klik pada produk, untuk mengidentifikasi pengguna dengan minat belanja tinggi. Segmentasi berbasis data ini memungkinkan brand menyusun strategi yang lebih presisi dan cost-effective.
Studi kasus dari Indonesia dan Thailand menunjukkan dampak konkret dari penerapan Brand Consideration.
Di Indonesia, sebuah brand kecantikan berhasil menurunkan CPM hingga 52% dan meningkatkan GMV harian sebesar 13 persen. Sementara di Thailand, kampanye serupa menghasilkan tingkat consideration baru mencapai 2 persen, hampir tiga kali lipat dari rata-rata industri.
Efisiensi dan Kinerja
Selain mendongkrak efektivitas iklan, pendekatan ini dirancang untuk menstabilkan dan menurunkan Cost Per Acquisition (CPA), yang menjadi indikator kunci dalam performa pemasaran digital.
Dalam ekosistem yang menuntut efisiensi tinggi, TikTok mengintegrasikan analitik real-time melalui TikTok Market Scope untuk membantu pengiklan mengukur efektivitas kampanye secara menyeluruh.
“Ketika brand dapat menjangkau konsumen yang sedang aktif mempertimbangkan pembelian, mereka tidak hanya meningkatkan peluang konversi, tetapi juga mengoptimalkan alokasi anggaran pemasaran,” ujar Andy.